Surabaya (DPost) – Polda Jawa Timur bersama PJ Gubernur Jawa Timur dan Sahli Kodam V/Brawijaya, serta Elemen masyarakat, melakukan Apel gelar pasukan Operasi Keselamatan 2024 dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan, di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, Sabtu (2/3/2024).
Operasi Keselamatan 2024 ini akan dilaksanakan selama 14 hari, di mulai tanggal 4 sampai dengan 17 Maret 2024, dengan melibatkan personel sebanyak 4.470, yang terdiri dari satgas Polda sebanyak 390 personel, dan Satwil jajaran 4.080 personel.
Target prioritas operasi keselamatan semeru 2024 antara lain adalah.
1. Penggunaan helm SNI
2. Melawan arus
3. Penggunaan hp saat berkendara
4. Berkendara dibawah pengaruh alkohol
5. Melebihi batas kecepatan
6. Berkendara dibawah umur
7. Penggunaan knalpot brong
8. Balap liar
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pada tahun 2023 terkait pelanggaran lalu lintas di Jawa Timur sendiri mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 13.853 persen, dibanding tahun 2022.
“Jenis pelanggaran yang dilakukan, melibatkan 14. 292 pelanggar tidak memakai helm dan 719 pelanggar melakukan perbuatan melawan arah. Angka tersebut cukup tinggi jika dilihat berdasarkan kurun waktu yang masih cukup singkat,” tegasnya.
Kapolda juga mengatakan, tahun 2024 Jawa Timur menduduki angka tertinggi terjadinya Kecelakaan lalu lintas (Laka lantas).
“Ada korban meninggal kurang lebih 5000, nah itu mudah-mudahan di tahun 2024 ini dengan kita selenggarakan operasi keselamatan, sebagai awal cipta kondisi menghadapi operasi ketupat Semeru nanti tahun 2024, menjelang pengamanan bulan puasa dan Idul fitri,” tandasnya.
Kapolda Jatim berharap dengan terselenggaranya Operasi Keselamatan 2024 ini, dapat menurunkan angka kecelakaan lalulintas di Jawa Timur.
“Mudah-mudahan di akhir Operasi nanti evaluasi bisa kita dapatkan maksimal,” tegasnya.
Lebih lanjut, Irjen Pol Imam Sugianto menegaskan, dalam operasi keselamatan ini pihaknya bersama stake holder terkait akan mengedepankan langkah-langkah preemtif dan preventif.
“Kita sosialisasikan secara masif, termasuk delapan sasaran itu yang paling utama, yang harus kita sasar adalah kelompok Millenials, tetapi warga masyarakat yang lain juga tidak kita abaikan,” jelasnya.