Bali (DPost) – Polda Bali dan jajaran berhasil mengamankan 149 pelaku penyalahgunaan narkoba dalam Operasi Antik Agung 2025 yang berlangsung selama 16 hari, mulai 22 Januari hingga 6 Februari 2025. Keberhasilan ini sekaligus mendukung Program Asta Cita 100 hari kerja Presiden Republik Indonesia.
Dalam konferensi pers yang digelar di lobi Ditresnarkoba Polda Bali, Jumat (7/2), Wadir Resnarkoba AKBP Ponco Indriyo, S.I.K., M.H. didampingi Kabagops, para Kasubdit, serta Kasubid Penmas Bidhumas AKBP Ketut Ekajaya, S.Sos., M.H., menyampaikan bahwa dari hasil operasi tersebut, sebanyak 75 orang merupakan Target Operasi (TO) dan 74 orang Non-TO.
Modus Operandi dan Barang Bukti
Para tersangka menggunakan berbagai modus dalam menjalankan aksinya, termasuk menjual, membeli, menjadi perantara, menukar, menyerahkan, atau menerima narkoba dari berbagai jenis. Dari operasi ini, Polda Bali menyita barang bukti berupan, Sabu: 1.486,47 gram netto, Ganja: 5.404,63 gram netto, Ekstasi: 540 butir atau 204,17 gram netto, Kokain: 994,56 gram netto
Total nilai barang bukti yang disita mencapai Rp9,5 miliar dan diperkirakan dapat menyelamatkan sekitar 6.342 jiwa dari bahaya narkoba.
Para tersangka dijerat dengan berbagai pasal dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, antara lain Pasal 114 ayat (1) dan (2): Ancaman hukuman mulai dari 5 tahun hingga seumur hidup atau pidana mati, dengan denda maksimal Rp10 miliar. Pasal 112 ayat (1) dan (2): Hukuman minimal 4 tahun hingga 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp8 miliar. Pasal 111 ayat (1) dan (2): Ancaman hukuman 4 tahun hingga seumur hidup dengan denda maksimal Rp8 miliar.
Tim penyidik Ditresnarkoba Polda Bali masih terus melakukan pemeriksaan dan pengembangan untuk mengungkap jaringan narkoba, baik skala nasional maupun internasional.
AKBP Ponco Indriyo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap peredaran narkoba serta berperan aktif dalam melaporkan kegiatan mencurigakan. “Mari kita bersama-sama melawan peredaran narkoba demi masa depan generasi yang lebih baik,” tutupnya. (Antara)